Deteksi Dini dan Evakuasi Darurat Kebencanaan di Lingkungan KPU Kabupaten Majene

PROSEDUR DETEKSI DINI & EVAKUASI DARURAT KEBENCANAAN KPU KABUPATEN MAJENE

Memberikan panduan ringkas, seragam, dan mudah dipahami bagi seluruh pegawai, tamu, dan mitra kerja di lingkungan KPU Kabupaten Majene untuk melakukan deteksi dini serta tindakan evakuasi darurat pada tiga skenario utama: Kebakaran, Gempa Bumi, dan Tsunami. Dalam area kantor KPU Kabupaten Majene (ruang kerja, gudang logistik, ruang server, area parkir, dan fasilitas penunjang), termasuk kegiatan rapat/layanan publik.

Alat Keselamatan Minimal yang tersedia di KPU Kabupaten Majene

APAR berlabel dan belum kedaluwarsa di setiap koridor/ruang berisiko (dapur, ruang staff, dan gudang). Alarm kebakaran/ tombol manual call point (MCP). Kotak P3K, senter, peluit, megaphone portable. Papan Peta Jalur Evakuasi yang tertempel di setiap dinding kantor. UPS/penahan rak untuk peralatan berat dan pengunci lemari dokumen.

PROSEDUR SPESIFIK PER ANCAMAN

KEBAKARAN

Deteksi Dini

  1. Pantau indikator: bau hangus, asap, alarm/smoke detector, suhu ruang server.
  2. Laporkan segera ke KTD dan TPA; tekan MCP untuk mengaktifkan alarm umum.

Tindakan Segera (60–120 detik pertama)

  1. TPA menilai kelas api (A/B/C) dan melakukan pemadaman awal bila aman dengan APAR.
  2. Putus sumber listrik lokal (MCB) jika dapat dijangkau dengan aman.

Evakuasi

  1. TPE memandu evakuasi melalui jalur terdekat menuju Titik Kumpul (halaman depan/area parkir).
  2. Bungkukkan badan/merangkak di bawah asap; lindungi hidung/mulut dengan kain.
  3. PP melakukan penghitungan orang (pegawai/tamu) dan melaporkan ke KTD.
  4. KTD menghubungi Damkar dan BPBD; hanya petugas berwenang yang boleh kembali masuk setelah izin aman.

GEMPA BUMI

Deteksi Dini (sumber peringatan: guncangan dirasakan, notifikasi BMKG/instansi, alarm lokal).

Tindakan Saat Guncangan (DROP–COVER–HOLD ON)

  1. Tiarap (Drop) ke lantai untuk mengurangi risiko jatuh.
  2. Lindungi (Cover) kepala/leher di bawah meja kokoh/dinding bagian dalam/pojok aman.
  3. Bertahan (Hold On) sampai guncangan berhenti. Jauhkan dari kaca/lemari tinggi.
  4. Jika di luar ruangan: menjauh dari bangunan, tiang, dan kabel.

Evakuasi Setelah Guncangan Utama Berhenti

  1. Matikan peralatan listrik yang berisiko (jika aman).
  2. TPE memandu evakuasi teratur ke Titik Kumpul: waspadai reruntuhan/pasca-gempa.
  3. PP melakukan penghitungan: KTD menilai kerusakan struktural sebelum memutuskan kembali bekerja atau menutup kantor.

Bila Berpotensi Tsunami - Ikuti prosedur Tsunami tanpa menunggu instruksi lebih lanjut bila ada peringatan resmi/ indikator alami (air laut surut drastis, suara gemuruh).

TSUNAMI

Deteksi Dini (sumber peringatan: notifikasi BMKG/BPBD, sirene, pesan resmi pemerintah).

Tindakan Segera

  1. Setelah peringatan/indikator, evakuasi vertikal/horizontal menuju zona aman (ketinggian yang direkomendasikan: Sport Center Rangas Majene atau Pekarangan STAIN Majene).
  2. Prioritaskan kelompok rentan (difabel, ibu hamil, lansia).
  3. Bawa tas siaga: air minum, obat pribadi, dokumen penting (KTP, STNK, dsb) bila terjangkau tanpa menunda evakuasi.

Rute & Titik Aman

KPU Kabupaten Majene -> Puskesmas Totoli -> SMKN 5 Majene -> Pekarangan Luas STAIN Majene

KPU Kabupaten Majene -> Indomaret Rangas -> Amazone Rangas -> Sport Center Rangas Majene

Selama di Titik Aman - PP melakukan penghitungan; dilarang kembali ke zona rawan sebelum ada pernyataan resmi aman.

Istilah:

  1. Koordinator Tanggap Darurat (KTD): Sekretaris/pejabat yang ditetapkan; memimpin respons dan evakuasi.
  2. Tim Pemadam Awal (TPA): Petugas terlatih menggunakan APAR/hydrant portable.
  3. Tim Pemandu Evakuasi (TPE): Mengarahkan jalur evakuasi dan memastikan area kosong.
  4. Petugas Pencatat (PP): Mencatat kehadiran di titik kumpul, korban, dan kebutuhan mendesak.
  5. Petugas Humas/PPID: Menyampaikan informasi resmi internal–eksternal.

(TIM PPID KPU Kabupaten Majene)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 17 Kali.